Kemenangan Trump dikhawatirkan turunkan kinerja ekspor RI
Jumat,pengeluarantogelsydney martabetoto 8 November 2024 22:19 WIB
China, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, akan menjadi negara yang paling terdampak dari kebijakan proteksionisme Trump
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dikhawatirkan menghambat kinerja ekspor Indonesia.
Menurut Budi, pertumbuhan ekspor Indonesia akan terhambat karena kebijakan proteksionisme yang diusung Trump, seperti pengenaan tarif impor yang tinggi.
“Sudah pasti (menghambat kinerja ekspor Indonesia) karena kalau perang tarif seperti itu bisa menyebabkan daya saing berkurang,” kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Ia berpendapat China, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, akan menjadi negara yang paling terdampak dari kebijakan proteksionisme Trump.
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi China melambat akibat kebijakan tersebut, maka permintaan terhadap produk-produk Indonesia ke China juga akan ikut menurun.
“Jadi ketika negara-negara mitra tujuan ekspor Indonesia terkena dampaknya dan mengalami perlambatan, maka secara langsung maupun tidak langsung Indonesia juga akan terdampak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Budi menilai meskipun ada potensi penerapan pajak tinggi terhadap produk-produk China, peluang bagi Indonesia untuk mengisi pasar AS yang ditinggalkan China sangat terbatas.
Produk-produk China yang memiliki keunggulan kompetitif dinilai sulit digantikan oleh produk-produk Indonesia dalam waktu singkat.
Donald Trump memenangi Pilpres AS 2024 melawan pesaingnya dari Partai Demokrat dan petahana wakil presiden, Kamala Harris, menurut lembaga survei dan media utama AS pada 6 November.
Hingga 8 November, Associated Press (AP) melaporkan bahwa Trump telah meraih 295 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang diperlukan untuk memenangi Pilpres AS.
Sementara itu, Harris sampai saat ini baru mengantongi 226 suara elektoral.
Namun, Pilpres AS 2024 masih belum selesai karena masih ada proses selanjutnya yang harus dilakukan sebelum Trump dapat secara resmi ditetapkan sebagai presiden terpilih dan dilantik.
Baca juga: Analis sebut kemenangan Trump berpotensi turunkan harga emas Baca juga: Simak proses Pilpres AS selanjutnya hingga pelantikan Trump Baca juga: Sri Mulyani: Kemenangan Trump berpotensi pengaruhi harga minyak dunia