Rutan Kelas I Jakpus tingkatkan kepedulian sesama lewat bakti sosial

• Minggu,data singapura hari ini 10 November 2024 11:49 WIB

Jakarta (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat meningkatkan kepedulian terhadap sesama dengan rutin menggelar bakti sosial bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). "Bakti sosial bagi keluarga WBP Rutan Kelas I Jakarta Pusat menjadi salah satu kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama," kata Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani di Jakarta, Minggu. Agung menyebutkan, bakti sosial di rutan/lapas juga merupakan bentuk tindak lanjut dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto. Dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, salah satunya yang dilakukan pada Jumat lalu, Rutan Kelas I Jakarta Pusat menjalin sinergi dengan pihak ketiga PT Fajar Basthi Sejahtera. Kegiatan bakti sosial disambut baik oleh 50 keluarga warga binaan yang mendapatkan bantuan berupa sembako.

Baca juga: Warga binaan Lapas Salemba dibekali pelatihan kerja Paket bantuan sembako diserahkan secara simbolis oleh Agung bersama Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta Andi Mohammad Syarif dan Direktur Utama PT Fajar Basthi Sejahtera, Rahardian Azhar. Selain itu, Rutan Kelas I Jakarta Pusat juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pihak yang berempati dan ingin memberikan santunan kepada warga binaan maupun keluarga WBP dan warga sekitar Rutan yang kurang mampu. "Perlu ditegaskan bahwa Rutan Kelas I Jakarta Pusat dalam hal ini berperan sebagai jembatan antara keluarga WBP dan pihak-pihak yang bersedia menjadi donatur serta membantu pelaksanaan Bakti Sosial agar bantuan tepat sasaran," katanya. Agung berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial secara rutin ini dapat meringankan beban keluarga Warga Binaan Rutan Kelas I Jakarta Pusat sekaligus menjadi langkah konkret untuk menindaklanjuti 13 program prioritas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Sebelumnya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto telah menegaskan 13 program akselerasinya, antara lain memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di lapas dan rutan serta memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca juga: 13.630 warga binaan coblos di TPS khusus rutan dan lapas di Jakarta Penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM, bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu dan masyarakat di sekitar area UPT Pemasyarakatan, mengatasi permasalahan "overcapacity" dan "overcrowding" dengan solusi yang komprehensif. Penguatan layanan keimigrasian berbasis digital, pengembangan "autogate" pada seluruh bandara dengan penerbangan internasional, pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan tindak pidana penyelundupan manusia (TPPM), penguatan pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), pengembangan "lounge" khusus untuk pekerja migran. Bakti sosial dengan sasaran masyarakat di wilayah perbatasan, membangun tambahan lapas modern "Super Maximum Security" dan lembaga pendidikan berstandar internasional.

Selain itu meningkatkan kebanggaan lembaga pendidikan dengan mengembalikan nama Poltekim dan Poltekip menjadi Akademi Imigrasi dan Akademi Ilmu Pemasyarakatan.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024